Kei car/K-car/Kei jidousha pertama kali diperkenalkan pada tahun 1949, dikarenakan masyarakat Jepang pada saat itu belum mampu membeli mobil dan hanya bisa membeli motor. Maka terciptalah kategori Kei-car yang bertujuan untuk menumbuhkan industri mobil di Jepang.
Daihatsu Fellowmax 360cc |
Pada tahun 1949, mesin yang digunakan hanya dibatasi maksimum 150cc (4 tak) dan 100cc (2 tak) dengan panjang 2,8 m dan lebar 1 m. Satu tahun berikutnya (1950), kapasitas mesin dinaikkan menjadi 300cc (4 tak) dan 200cc (2 tak) dengan panjang 3 m dan lebar 1,3 m. Setahun berlalu, kapasitas mesin dinaikkan lagi menjadi 360cc (4 tak) dan 240cc (2 tak). Dan pada tahun 1955, kapasitas mesin maksimum 360cc untuk 4 tak maupun 2 tak dan disebut sebagai era 360cc.
Honda Today 550cc |
Pada akhirnya, pemerintah Jepang mengalah dan mengabulkan permintaan pabrikan. Yaitu, kapasitas mesin menjadi 550cc, panjang mobil menjadi 3,2 m dan lebarnya 1,4 m. Pada era ini juga, kei car mulai dikembangkan lebih jauh lagi. Seperti adanya versi empat penggerak (4WD), penambahan AC, dan perangkat turbo.
Suzuki Alto Works 660cc |
semua itu terbayar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit, berkurangnya emisi gas buang, dan karena ukuran yang kecil membuat kei car kencang dan gesit. Berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah Jepang juga menjadi poin plus bagi kei car (Bea cukai, pajak berat mobil, asuransi dan pajak tahunan). Karena berbagai keuntungan yang didapat, kei car menjadi mobil yang populer di Jepang. Indonesia pun juga kebagian beberapa kei car, seperti gambar di bawah ini.
Midget mp5, Life, N660, Ceria, S660, Copen.
|
Sumber informasi : Wikipedia
0 komentar:
Post a Comment